Pengertian Financial
Technology
Teknologi Finansial adalah
penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan,
teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas
moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan,
dan keandalan sistem pembayaran. Perkembangan teknologi finansial di satu sisi
terbukti membawa manfaat bagi konsumen, pelaku usaha, maupun perekonomian
nasional, namun di sisi lain memiliki potensi risiko yang apabila tidak
dimitigasi secara baik dapat mengganggu sistem keuangan.
Sejarah Fintech
FinTech di dunia digital diawali
dengan kemajuan teknologi di bidang keuangan. Perkembangan komputer serta
jaringan internet di tahun 1966 ke atas membuka peluang besar bagi para
pengusaha finansial untuk mengembangkan bisnis mereka secara global.
Di
era 1980an, bank mulai menggunakan sistem pencatatan data yang mudah diakses
melalui komputer. Dari sini, benih-benih FinTech mulai muncul di back
office bank serta fasilitas permodalan lainnya. Di tahun 1982, E-Trade
membawa FinTech menuju arah yang lebih terang dengan memperbolehkan sistem
perbankan secara elektronik untuk investor. Berkat pertumbuhan internet di
tahun 1990an, model finansial E-Trade semakin ramai digunakan. Salah satunya
adalah situs brokerage saham online yang memudahkan investor untuk
menanamkan modal mereka.
Tahun
1998 adalah saat di mana bank mulai mengenalkan online banking untuk
para nasabahnya. FinTech pun menjadi semakin mudah digunakan masyarakat luas,
juga makin dikenal. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda dengan metode
pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin gencar. Layanan
finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi dan software
dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.
Sedangkan di Indonesia sendiri,
perusahaan yang memanfaatkan FinTech baru muncul beberapa tahun belakangan.
Penggunaan internet dan smartphone yang semakin meningkat di masyarakat
Indonesia membuat FinTech semakin populer. Tidak heran bila dalam waktu
belakangan, usaha FinTech menjadi pilihan bagi generasi muda yang ingin menanam
atau mengakses modal.
Menariknya, usaha FinTech di
Indonesia sangat terbantu berkat sifat yang terbuka dari bank dan regulator.
Bagi mereka yang konvensional, usaha FinTech dapat dianggap kunci kehancuran
bidang perbankan. Namun, bukan seperti itu. Usaha FinTech justru mampu bekerja
sama dengan baik bersama bank. Keterlibatan usaha FinTech dengan sistem
perbankan Indonesia juga memperlebar jaringan layanan keuangan bagi penduduk
lokal, sehingga nasabah semakin banyak dan inklusi finansial di Indonesia
semakin berkembang. Hal ini juga tentu akan sangat baik bagi perkembangan
produk keuangan di Indonesia yang saat ini relatif rendah.
Jenis – jenis Fintech
1. crowdfunding dan Peer-to-Peer Lending
Marketplace
yang mempertemukan orang yang ingin mengajukan pinjaman dengan orang yang
bersedia memberikan pinjaman. Sama seperti yang dilakukan oleh Investree sebagai
pionir peer-to-peer (P2P) lending marketplace. Investree dan mayoritas
portal P2P lending lainnya menjadikan proses pinjam meminjam menjadi
lebih simpel karena prosedurnya yang tidak berbelit-belit—dapat diselesaikan
dalam waktu kurang dari seminggu—dan lebih terjangkau. Di akhir prosesnya,
peminjam mendapatkan pinjaman berbunga kompetitif sedangkan pemberi pinjaman
memperoleh pengembalian berupa pokok pinjaman dan bunga dari dana yang
dipinjamkannya.
2. Market
Aggregator
Portal yang
mengumpulkan dan mengoleksi berbagai informasi pilihan layanan keuangan untuk
disajikan kepada pengguna. Informasi tersebut kemudian dapat dibandingkan untuk
menentukan produk keuangan terbaik mulai dari kartu kredit, kredit, asuransi,
hingga investasi. Sebagai contoh, saat ini Anda sedang mencari produk kartu
kredit dengan persyaratan tertentu. Dengan mengakses dan membandingkan
informasi melalui portal market aggregator, Anda bisa mempelajari
kelebihan dan kekurangan setiap produk dan memilih kartu kredit yang paling
sesuai dengan persyaratan Anda.
3.
Manajemen Risiko dan Investasi
Dengan fintech
jenis ini, Anda akan dibantu untuk mengetahui situasi-kondisi keuangan Anda
serta melakukan perencanaan keuangan secara mudah dan cepat. Cukup mengandalkan
smartphone, Anda tinggal mengisi data-data yang diminta untuk
mengetahui rencana keuangan yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Anda.
4.
Payment, Clearing, and Settlement
Memberikan layanan
sistem pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri perbankan maupun BI
seperti Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring
Nasional BI (SKNBI), hingga BI Scripless Securities Settlement System
(BI-SSSS), portal ini ada untuk menyederhanakan proses transaksi online.
Meta Jurnal
NO
|
Nama
|
Tahun
|
Judul
|
Metode
Penelitian
|
Hasil
Penelitian
|
1.
|
Pipit Buana
Sari, Handriyani Dwilita
|
2018
|
Prospek
Financial Technology (Fintech) Di Sumatera Utara Dilihat Dari Sisi Literasi
Keuangan, Inklusi Keuangan Dan Kemiskinan
|
Metode deskriptif
|
Pemanfaatan
digital technologies di Sumatera Utara cukup baik, dilihat dari penggunaan
instrument non tunai pada proses pembayaran gaji karyawan negeri maupun
swasta, penggunaan kartu elektronik untuk transaksi ekonomi, dan penggunaan
uang elektronik (e-money, U-Nik), yang mendukung peningkatan literasi dan
inklusi keuangan. Sehingga sangat dimungkinkan tumbuhnya fintech di Sumatera
Utara.
|
2.
|
Eka Dyah Setyaningsih,
Lavita Vanda
|
2018
|
ANALISIS SWOT FINANCIAL TEKNOLOGI PADA KUALITAS LAYANAN PERBANKAN DI ERA DISRUPTIF |
Metode swot
|
Hasil
penelitian perkembangan fintech di Indonesia tidak dapat dihindari sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah meningkatnya
konektivitas internet dan perangkat mobile mendorong perkembangan
infrastruktur layanan keuangan yang memadai. Fintech harus mampu bersinergi
dengan industri keuangan yang ada untuk memberikan manfaat yang besar
kepada masyarakat
|
3.
|
|
2018
|
Strategi pengembangan UMKM
halal di Jawa Tengah dalam menghadapi persaingan global
|
Metode Deskriptif
|
maka strategi yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan daya saing UMKM halal di Jawa Tengah adalah
meningkatkan sertifikasi UMKM halal, meningkatkan kualifikasi SDM UMKM halal,
menggunaan teknologi modern dan tepat guna untuk memenuhi standar produk UMKM
halal, pemperkuat keterkaitan dengan industri (hilirisasi), melakukan
diversifikasi produk UMKM halal, Meningkatkan peran lembaga keagamaan dan
pendidikan untuk literasi produk UMKM halal kepada masyarakat muslim,
meningkatkan peran fintech untuk pembiayaan dan sertifikasi produk UMKM halal
beserta pemasarannya, membangun sinergi dengan institusi terkait untuk
inovasi produk UMKM halal, meningkatkan branding produk UMKM halal melalui
media teknologi dan informasi, memperkuat kajian fikih untuk menghasilkan
produk UMKM halal
|
4.
|
Salahuddin, R.
A, Wisudanto
|
2017
|
Crowdfunding sebagai Alternatif Pembiayaan
Pembangunan Infrastruktur
|
Metode
Deskriptif dan Studi Literatur
|
Hasil yang
didapat menyatakan bahwa 6 platform crowfunding memiliki
kapitalisasi yang cukup besar. 5 dari 6 platform
merupakan platform berbasis
pinjaman yang dikenal dengan P2P dan menghasilkan bahwa Crowdfunding bisa menjadi alternatif dalam pembiayaan
infrastruktur pembangunan di Indonesia.
|
5.
|
Tri Inda
Fadhila Rahma
|
2018
|
Persepsi masyarakat
Kota Medan terhadap penggunaan Financial Technology
|
Metode Penelitian
|
Keberadaan
fintech yang menjadikan inovasi keuangan model terbaru di
Indonesia
khususnya di Kota Medan telah memberikan kemudahan masyarakat
dalam
melakukan proses transaksi keuangan, sehingga menimbulkan sikap
masyarakat
untuk mendukung adanya keberadaan fintech dan kemudian merasa
senang
menggunakan layanan tersebut.
|
Referensi
Pipit Buana Sari
dan Handriyani Dwilita. Prospek Financial Technology (Fintech) Di Sumatera
Utara Dilihat Dari Sisi Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan Dan Kemiskinan.
Vol.19 No.2 Maret 2018
Arif Pujiono, Ro'fah Setyawati, I Idris. Strategi pengembangan UMKM halal di Jawa Tengah dalam menghadapi
persaingan global. Vol.1(1).2018
Salahuddin, R.
A, Wisudanto. 2017. Crowdfunding sebagai
Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur. Jurnal. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Airlangga; Surabaya.
Tri Inda Fadhila
Rahma. Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Penggunaan Financial Technology.
Vol. III, No. 1, 2018
Eka Dyah Setyaningsih,
Lavita Vanda. ANALISIS SWOT FINANCIAL TEKNOLOGI PADA KUALITAS
LAYANAN PERBANKAN DI ERA DISRUPTIF. Vol.1 , No 1 (2018)
Komentar
Posting Komentar