Koperasi bersaing dengan organisasi lain dalam hal
memperoleh anggota, modal, pelanggan, dan sebagainya. Jika koperasi ingin
menarik anggota, koperasi harus menawarkan keunggulan khusus atau tambahan yang
tidak dapat diberikan organisasi-organisasi pesaingnya.
Dalam
pengertian yang sangat umum, dapat dikatakan bahwa ada dua kondisi yang harus
dipenuhi oleh suatu koperasi agar menjadi alternatif yang menarik bagi
anggota-anggota prospektifya.
1.
Koperasi harus mampu memberikan (paling tidak)
keunggulan yang sama dengan alternatif-alternatif non-koperasi. Koperasi harus
berhasil dalam persaingan, koperasi harus memiliki kemampuan untuk memberikan
keunggulan (manfaat) “khusus” bagi
anggotanya.
2.
Sekalipun koperasi mampu menyaingin organisasi –
organisasi lain dalam kondisi, waktu dan tempat yang khusus, tetapi para
anggotanya tidak dapat berpartisipasi, maka dalam keunggulan semacam ini para
anggota itu akan kehilangan minat untuk menjadi anggota koperasi yang aktif.
Para anggota koperasi harus mampumengendalikan manajemen
koperasi sedemikian rupa sehingga manajemen dapat dan berkeinginan untuk
memajukan kepentingan anggotanya.
Dengan
kata lain suatu koperasi menghadapi dua bentuk tes/uji dalam memperoleh
anggotanya. Pertama, dengan memberikan “manfaat
bersih” bagi mereka – koperasi harus memilikiw keunggulan kompetitif yang
potensial dibanding dengan lembaga-lembaga lainya (market test). Kedua, koperasi harus mengimplementasikan atau
mewujudkan keunggulan ini bagi kepentingan anggotanya (participation-test). Kedua tes ini bersama-sama membentuk “cooperative- test”.
Untuk memberikan ilustrasi pada analisis dengan data yang
sebenernya terjadi pada kenyataan, dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan
oleh rata rata anggota koperasi mesin di Jerman Barat (lihat Ide,1982).
a.
Dibandingkan dnegan membeli dan mengoperasikanya
mesin pertanian sendiri, koperasi memberikan keuntungan bagi anggota sejumlah DM 12.000 per orang
setiap tahunnya. Ini berarti bahwa uji ekonomis (“economic test”)-nya negatif bagi alternatif “tanpa spesialisasi”
b.
Dibandingkan dnegan membeliw pelayanan dari
seorang wirausaha, koperasi memberikan keuntungan bersih sejumlah DM 1.000 per
anggota setiap tahun ( ini berarti bahwa uji pasar atau “market test” nya positif bagi koperasi).
Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen/Sri Djantika S. Ariffin, dan Jochen Ropke. Jakarta. 2003
Komentar
Posting Komentar